Iindree's Blog

Mei 3, 2010

Pemeriksaan Piutang

Filed under: Auditing — iindree @ 4:37 pm

Dalam suatu pemeriksaan, terlebih dahulu perlu dipahami bagaimana kondisi SPInya agar dapat ditentukan seberapa luas pemeriksaan yang harus dilakukan. Ciri internal control piutang yang baik :

  • Adanya pemisahan tugas dan tanggung jawab antara bagian penjualan, pengiriman, penagihan, pengotorisasi, pembuat faktur penjualan, bagian pencatatan.
  • Digunakannya formulir bernomor urut tercetak
  • Digunakannya daftar harga dan setiap diskon yang diberikan harus mendapat persetujuan dari pejabat yang berwenang
  • Digunakannya buku pembantu piutang (kartu piutang) untuk masing-masing pelanggan yang selalu diupdate
  • Setiap akhir bulan dibuat aging schedule (analisa umur piutang)
  • Uang kas, cek, giro yang diterima dari pelanggan harus disetor dalam jumlah seutuhnya paling lambat keesokan harinya
  • Mutasi kredit di rekening piutang harus diotorisasi pejabat yang berwenang

Konfirmasi merupakan prosedur penting dalam pemeriksaan piutang untuk memastikan kebenaran saldo piutang yang tercantum dalam laporan keuangan klien. Terdapat 2 tipe korfirmasi, konfirmasi positif & konfirmasi negatif.

Konfirmasi negatif berarti auditor mengharapkan balasan dari pihak yang dikonfirmasi hanya apabila pihak tersebut tidak setuju dengan saldo yang tertera d surat konfirmasi yang dikirim oleh auditor dan menerangkan alasannya. Ketiga kondisi berikut harus terpenuhi apabila auditor ingin menggunakan konfirmasi negatif:

  • Accounts receivable sebagian besar terdiri dari saldo kecil untuk banyak customers.
  • Kombinasi assessed control risk dan inherent risk bernilai rendah.
  • Recipients dari konfirmasi tampaknya akan memeriksa kebenaran saldo yang dikonfirmasi

Konfirmasi positif berarti auditor mengharapkan balasan dari pihak yang dikonfirmas baik setuju ataupun tidak setuju atas saldo yang dicantumkan pada surat konfirmasi. Jika customer tidak menjawab konfirmasi positif, walaupun telah dikirim 2 atau 3 kali, maka prosedur alternatif yang dapat ditempuh adalah:

  • Subsequent cash receipts – memeriksa penerimaan kas dan remittance advices setelah tanggal konfirmasi.
  • Duplicate sales invoice – memverifikasi invoice dan tanggal penagihan.
  • Shipping documents – memeriksa dokumen pengangkutan untuk memastikan bahwa pengiriman memang telah dilakukan.
  • Correspondence with the client – melakukan korenspondensi dengan klien.

Timing – waktu pelaksanaan konfirmasi :

Konfirmasi sebaiknya dilakukan pada kesempatan pertama setelah tanggal neraca

Prosedur analitik dan kemungkinan misstatement :

  • Bandingkan persentase gross margin dengan tahun sebelumnya (utk tiap product line) = Overstatement atau understatement pada sales dan accounts receivable
  • Bandingkan sales returns & allowances/gross sales dgn tahun sblmnya (tiap product line) = Overstatement atau understatement pd sales returns & allowances dan accounts receivable
  • Bandingkan sales per bulan (utk tiap product line) = Overstatement atau understatement pada sales dan accounts receivable
  • Bandingkan saldo account receivable per customer dengan tahun sebelumnya = Misstatement saldo accounts receivable
  • Bandingkan bad debt expense/gross sales dengan tahun sebelumnya = Kesalahan estimasi untuk bad debt expense
  • Bandingkan jumlah hari accounts receivable yang outstanding dengan tahun sebelumnya = Overstatement atau understatement pada allowance for uncollectible accounts dan bad debt expense; serta indikasi penjualan fiktif
  • Bandingkan allowance for uncollectible accounts/accounts receivable dengan tahun sebelumnya = Overstatement atau understatement pada allowance for uncollectible accounts dan bad debt expense
  • Bandingkan penghapusan (write-off) uncollectible accounts/accounts receivable dengan tahun sebelumnya = Penghapusan accounts receivable yang tidak wajar

Blog di WordPress.com.